Tuesday, December 29, 2015

Menyambut Tahun Baru dan Bahaya Terompet

Tak terasa tahun 2015 sudah di penghujung tahun. Banyak sudah yang terjadi dalam tahun ini yang membuat kita merasa suka dan duka. Lantas apa harapan kita untuk tahun 2016. Tentunya masing-masing sudah mempunyai rencana demi perubahan yang lebih baik tentunya.


Bagi saya, hal yang membuat saya senang dalam tahun ini adalah mendapatkan pembayaran dari Google Adsense, karena hal ini telah saya kerjakan selama bertahun-tahun. Kenapa sampai bertahun-tahun? Karena saya sadari, saya masih kurang optimal, masih belum bisa menuangkan ide-ide untuk bahan tulisan. Harapan saya kedepannya adalah saya bisa lebih optimal dan lebih rajin untuk posting apa saja yang bisa saya sajikan terutama pada blog saya ini, agar bisa lebih bisa memberikan manfaat kepada orang lain. 

Terlepas dari apa yang telah saya ungkapkan diatas, seperti biasa setiap akhir tahun pasti sudah marak para penjual Petasan, kembang api dan terompet. Menyoali terompet, apakah kita selama ini sudah menyadari atau malah tidak sadar sama sekali. Seperti informasi yang saya dapat dari share di grup WA, bahwa Terompet yang kita tiup bisa sangat membahayakan bagi kita. Lantas dimana bahayanya. Mari kita simak.

Sebentar lagi banyak diantara saudara2 kita, anak2 kita, dan hampir seluruh penduduk bumi ikut merayakan tahun baru dengan berbagai macam cara, salah satunya terompet, seperti kita ketahui bersama bahwa sebuah terompet pasti telah melalui berbagai uji mulut :
- Uji mulut pembuatnya
- Uji mulut penjualnya
- Uji mulut (mungkin) para calon pembeli yang sekedar pilih-pilih

Bisa jadi mereka mengidap kanker mulut, kanker lidah, kanker darah, hepatitis, penyakit2 menular yang lain atau bahkan mengidap virus HIV/aids. Bayangkanlah betapa cepatnya penyabaran 'virus' yang tak terlihat mata itu, betapa mengerikan efek jangka panjang yang ditimbulkan oleh sebuah terompet... 

Apakah demi "Tradisi Tiup Terompet" kita rela mempertaruhkan kesehatan kita dan orang2 tercinta? 

Semoga bagi penjual pembuat dan penjual tidak mengetes terompetnya dan bagi pembeli Terompet tidak mengetes terompet yang dipilih untuk dibeli, agar Terompet juga tetap menjadi Tradisi dan tetap memberikan penghasilan bari pembuat dan penjual terompet.

Semoga bermanfaat. 
  • Share:

0 komentar:

Post a Comment