Aku adalah seorang pelukis. Sebelum hidupku
dipenuhi kesia-sian, Aku merupakan pelukis yang banyak menghasilkan
karya. Aku beruntung, rumah tempat tinggalku berada di luar pinggir
kota di daerah yang tenang dan jauh dari kebisingan serta kesibukan
kota. Benar-benar terisolasi dari riuhnya hiruk pikuk kehidupan.
Aku
berkewajiban untuk menuliskan semua ini di atas kertas untuk
menguraikan berbagai benang ceritaku. Aku harus menjelaskan semuanya
untuk kepentingan bayanganku yang ada di dinding.
Ya….. di masa
lalu hanya ada satu penghiburan yang tersisa untukku. Di dalam
lindungan ke empat dinding kamarku, aku melukis dan dengan demikian,
berkat pekerjaanku tersebut, aku berhasil melewati hari. Namun ketika
aku melihat kedua mata itu, apapun kegiatanku kehilangan semua makna,
isi dan nilainya. Semua tidak berarti apa-apa lagi bagiku.
Aku
akan menyebutkan suatu hal yang luar biasa aneh. Untuk beberapa alasan
yang tidak ku ketahui tujuannya, semua lukisan yang kubuat memiliki tema
yang sama. Selalu terdiri dari pohon-pohon cemara, di kakinya seorang
pria tua sedang membungkuk ke bawah. Di sebelahnya berdiri seorang
gadis dengan gaun hitam panjang, membungkuk ke arahnya dan menawarkan
bunga pagi kemuliaan. di antara mereka mengalir sungai kecil. Apakah
subjek gambar ini pernah kusaksikan di masa lalu, atau telah diwahyukan
kepadaku dalam mimpi? Aku tidak tahu. Yang kutahu adalah bahwa setiap
kali aku duduk, aku selalu membuat lukisan yang sama dengan subyek yang
sama pula. Tanganku seolah tak bisa kukendalikan dan selalu akan
mewakili kejadian yang sama.
Entah kenapa aku selalu merasa hal
ini asing dan pada saat yang sama anehnya, aku merasa kenal. Aku tidak
ingat betul ... Aku sadar bahwa aku tidak pernah berkata kepada diriku
sendiri bahwa aku harus menulis apa yang ku ingat dari semua ini - tapi
banyak yang terjadi kemudian dan tidak ada hubungannya dengan subjek
lukisanku. Selain itu, salah satu konsekuensi dari pengalaman ini
adalah bahwa aku tidak melukis sama sekali.
By : Herman
0 komentar:
Post a Comment