Sobat, akhirnya saya berkesampatan Touring dengan anak saya, tidak direncanakan sebelumnya, karena sehabis subuh saya langsung ajak anak saya untuk Touring ke Jonggol sekalian antar dia pulang ke Cijantung, yang direspon dengan senang sekali.
Anak saya adalah perempuan yang ketika itu sedang duduk di kelas 8. Saat ini sudah naik ke kelas 9. Anak saya yang memang senang kalau jalan-jalan naik motor. Terkahir ketika masih sekitar kelas 4 SD, saya ajak arisan keluarga di Serang Cibarusah dan pulangnya baru ke Cijantung.
Gambar di atas adalah rute awal Touring kami. Berangkat Jam 7 dari Pondok Kopi langsung menuju ke Jonggol Garden melewati jalan raya narogong bekasi. Kesempatan kali ini adalah juga sekalian mempertajam pengetahuan anak dalam membaca peta. Berhenti sekali untuk istirahat, udud dan minum, dan beli minuman tambahan untuk nanti di Jonggol Garden nya.
Dari Jonggol kota, jalan ber-aspal dan bagus. Sudah agak ke tengah, masih ber-aspal tapi ada yang kurang bagus. Setelah itu jalan beton bagus sampai di Lokasi.
Seperti pada cerita saya sebelum mengenai Jonggol Garden, ada cerita seru setelah keluar dari Jonggol Garden. Nah, setelah puas di lokasi, saya berencana pulang dengan titik tujuan ke Citereup (sesuai tujuan awal) dengan mengandalkan google Map (walaupun tidak bisa online karena kendala jaringan, soalnya pake 3 ga dapet sinyal). Sebagian jalan banyak yang berbatu, dan pas ketemu simpangan, kami bingung mau pilih yang mana (karena map route tidak jalan). Akhirnya kami ketemu orang dan bertanya jalan menuju arah citereup. Bisa aja sih kalu mau nekat, tapi jalan jelek. Akhirnya kami ragu, dan berbalik arah. Dan memutuskan untuk ambil jalan motong yang tembus ke jalur utama Jonggol - SMK IDKN Boarding School walaupun agak melambung menuju Citereup.
Sampai kira-kira di titip simpangan jalan potong, kami bertanya ke ibu warung, "Bu, jalan ini bisa tembus yang ke arah jalan raya?" Bisa nak, kata si Ibu. Berbekal jawaban dan arahan dari map, akhirnya dengan yakin belok kanan sesuai perkiraan arah yang kami inginkan.
Dari sinilah awal keseruannya. Jalan sudah bagus, beton tapi hanya muat satu mobil, melewati perkampungan yang sepi. Saya menyuruh anak untuk perhatikan peta, "masih sesuai yang di peta Yah, bener ini jalannya". Alhamdulillah. tapi setelah habis jalan kampung yang beton, kami di sajikan pemandangan alang-alang dengan jalan tanah sedikit berbatu. Aku masih berbekal keyakinan, pasti bisa ini bener jalanya. Ga lama bertemu orang-orang yang sedang duduk di gubuk. Karena masih yakin, kami hanya menyapa saja sambil mereruskan perjalanan.
Rintangan 1 - Jalan Turun Terjal
Nah pas ketemu simpangan, baru deh keder, lulus apa ke kanan yak. Lurus jalan berbatu, kanan jalan berbatu juga tapi malah turunan. Untung ada seorang sambil membawa seekor kambing dan kami bertanya, "Pak, ini jalannya yang mana ya kalau mau tembus ke sana, sambil menunjuk ke arah jalan raya". "Oh, liwat dieu kang, ceunah".. "Untung weeh urang ngarti bahasa Sunda, jero hate" hehehe. Jalan yang di tunjukkan adalah jalan setapak. Saya memutuskan agar anak saya turun saja.
Dan bener, baru aja masuk itu jalan setapak yang kanan kirinya alang-alang, wak waaaw.. jalaan langsung turun terjal, agak sedikit basah. Modal nekat lah, kagok udah sampe disini, ga bisa balik lagi soalnya. Akhirnya dengan pelan-pelan sambil pasang gigi rendah dan jaga kesimbangan, saya berhasil melewatinya.
Rintangan 2 - Jalan Becek
Eehh,.. baru aja lega sebentar.. di depan udah ada jalan bener bener. wakakakak.. terpaksa deh pilih-pilih jalan yang sedikit amat buat di lewatin. Kepeleset bakalan jatoh belepotan nih soalnya. Akhirnya dengan penuh kehati-hatin saya bisa melewati rintangan ke 2. Dalam hati sih sial, mau ngindarin jalan jelek, eehhhh ketemunya juga jalan yang mungkin lebih jelek dari yang kita hindari. Abis rintangan ini jalan mendingan deh. Dan sempat ketemu dengan orang yang lewat juga, "Ikutin aja jalan ini, masih jauh katanya".
Rintangan 3 - Jalan Batu Besar
Baru aja tenang sebentar, eh di depan ketemu jalan batu yang ukurannya cukup besar dan agak tajem, terpaksa deh anak saya jalan kaki lagi untuk menghindari pecah ban dan lambat jalannya motor. Singkat cerita, Rintangan berhasil di lewati.
Rintangan 4 - Kanan Becek, Kiri Jurang
Nah sehabis rintangan 3, ga lama terus ketemu lagi nih rintangan yang ga kalah bikin deg-degan. Jalan agak licin dengan lebar hanya sekitar 30 cm, kanan jalan genangan air, dan kiri jurang. Jalan kecil ini sekitar 3 meteran tapi bikin mikir panjang. Anak terpaksa turun lagi. Akhirnya nekat juga dah, bismillah, gas pelan-pelas sambil jaga keseimbangan, dag dig dug.. dan alhamdulillah.. berhasiilll.
Fiuuhhh,.. beneran lega, soalnya abis rintangan ini ga lama terus ketemu jalan beton. Mantaaff deh. Tapi asyang banget euy. momon nya ga sempet diabadikan, sayaaaannggg bangeett.
Hanya video singkat ini aja yang bisa diabadikan setelah semua kegilaan berhasil di lewati.
0 komentar:
Post a Comment